Metodologi Pemahaman Islam

1.      Pengertian Metodologi
Istilah “Metodologi” berasal dari  bahsa Yunani,  yakni methodos dan logos. Methodos berarti cara, kiat, dan seluk beluk yang berkaitan dengan upaya menyelesaikan sesuatu. Sementara logos berarti ilmu pengetahuan, cakawala, dan wawasan. Dengan demikian, metodologi adalah pengetahuan tentang metode atau cara-cara yang berlaku dalam kajian atau penelitian. Bagaimana cara kita memperoleh pengetahuna yang benar? Untuk mndapatkan pengetahuan itu, kita harus mengetahui metode yang tepat untuk memperolehnya.
Selain itu, metodologi adalah pengetahuan tenang metode-metode jadi, metodologi pengetahuan adalah pengetahuan tentang berbagai metode yang dipergunakan dalam penelitian.[1] Louay Safi mendefiisikan metodolodi sebagai bidang pnelitian ilmiah yang berhubungan dengan pembahasan tentang metode-metode yang digunakan dalam mengkaji fenomena alam dan manusia, atau dengan redaksi yang lain,”metodologi adalah bidang penelitian ilmiah yang membenarkan, mendeskripsikan, dan menjelaskan aturan-aturan, prosedur-prosedur sebagai metodologi ilmiah”. Penelitian ini mencakup penelitian lapangan [field research] maupun penelitian pustaka [library research], bahkan bila ditelusuri lebih luas lagi, penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Karena ada anggapan sebagi sarjana kita bahwa yang dianggap penelitian adalah penelitian lapangan [field research]. Cara pandang pemikiran Louay Safi mengikuti aliran pemikiran Ismail Raji al-Faruqi, seorang pemikir Palestina yang menetap dan menjadi Guru besar di Amerika. Namun, yang penting dari usulan Ismail Raji al-Faruqi adalah pemikirannya dalam menegakkan prinsip-prinsip metologi Islam. Al-Faruqi mengidentifikasikan lima prinsip metodologo Islam yang diungkapkan dengan istilah “lima kesatuan”, yaitu kesatuan Allah, makhluk, kebenaran, kehdupan, dan humanitas.[2]
Secara sederhana metologi adalah ilmu tentang cara. Menurut Ahmad Tafsir metodologi adalah cara yang paling cepat dan tepat dalam melakukan sesuatu, dalam hal ini ilmu tentang cara studi Islam. Abraham Kaflan yang dikutip Abuy Sodikin menjelaskan bahwa metodologi adalah pengkajian dengan penggambaran, penjelasan dan pembenaran . berdasarkan pendapat Kaflan metodologi mengandung unsur :
1.      Pengkajian (study)
2.      Penggambaran (deskripsi)
3.      Penjelasan (ekplanasi)
4.      Pembenaran (justifikasi)[3]

2.      Signifikasi Metodologi Studi Islam
            Hingga saat ini umat Islam Indonesia masih banyak yang beranggapan bahwa Islam, agama yang bersifat sempit. Anggapan ini timbul karena salah dalam mengartikan hakikat Islam. Kekeliruan ini terjadi karena pengajian tadi, dan kurikulum pendidikan hanya menekankan pada aspek ibadah, tauhid, Al-Qur`an dan Sunnah. Itupun mengajarkan hanya menurut salah satu madzhab dan aliran saja, jadi identik dengan pengajian Islam.
            Pentingnya metodologi juga digambarkan oleh Abouy Sodikin (2000:6) pertam, sebagaimana gagasan awal lahirnya metodologi studi Islam di Pergurun Tinggi Agama Islam. Kedua,usaha untuk menampilkan kembali Islam yang memiliki sejumlah khasanah  dan warisan intelektual dari masa lalu samapai sekarang. Dalam istilah Nurcholis Madjid (1995:4) agar dapat menjawab tatangan untuk menampilkan kembali Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Kemampuan menjawab tantangan ini , banyaka tergantung kepada pemikiran dan cara berpikir umat Islam tentang agamanya, dengnan pola pikir ilmiah yang Islami. Hal ini tentu mebutuhkan kemampuan metodologis dalam melakukan studi tentang Islam dalam berbagai dimwnsinya itu agar sesuai dengan tantangan yang dihadapi. Ketiga, ajaran Islam sendiri menuntut dipelajari dan dipahami melalui prosedur yang tepat, yaittu memahami ruang lingkup dan isinya.
            Masih berkaitan dengan signifikasi Metodologi Studi islam Atang Abdul Hakim dan Jaih Mubarok (2000:7:8) menyimpulkan bahwa umat Islam masih didominasi oleh pandangan  yang eklusivisme. Suatu pandangan yang menganggap bahwa ajaran yang paling benar hanyalah agama atau madzhab yang dianutnya, agama atau madzhab lain sebagai sesat dan perlu dijauhi bahkan dimusnahkan. Selanjutnya menurut Atang sikap eklusivisme dipandang wajar karena kalangan umat Indonesia dulu dalam Studi Islam tidak sistematis, tidak komprehensif alias tanpa metodologi yang tepat. Tapi apapun penyebabnya perlu ditekankan pentingnya merubah pandangan yang ekstrim dengan pandangan yang bijaksana dan memancarkan rahmat bagi semua. Tetu saja dimullai dari perubaha format dalam studi Islam.
            Selanjutnya Atang (2000:8) mengutip pendapat Harun Nasution yang berpendapat bahwa persoalan yang menyangkut usaha perbaikan pemahaman dan penghayatan agama terutama dari segi etika dan moralitasnya kurang memadai.selanjutnya Atang mengatakan signifikasi Studi Islam di Indonesia adalah mengubah pemahaman dan penghayatan keilmu8an masyarakat Muslim di Indonesia sehingga :
1.      Bentuk formalistik keagamaan Islam diubah menjadi bentuk agama yang substansif.
2.      Sikap eklusivisme dirubah menjadi sikap inklusifisme dan atau sikap universalisme.
3.      Melahirkan suatu masyarakat yang siap hidup toleran dalam masyarakat yang heterogen.
Dengan demikian dapat dipahami, Metodologi Studi Islam adalah prosedur yang ditempuh dalam mempelajari Islam dengan cepat, tepatdan menyeluruh, yakni dari berbagai aspeknyna dan berbagai alirannya. Karenanya MSI mempunyai arti penting dalam menempuh prosedur studi Islam yang dapat mengibah pemahaman masyarakat Muslim Indonesia dari pemahaman semula yang sempit menjadi pemahaman yang luas. Dari sikap yang ekstrim menjadi sikap yang toleran, bijaksana. Sikap toleran tidak berarti akidahnya lemah. Posisi akidah seperti dikatakan Ahmad Tafsir (2008:63) dalam keseluruhan ajaran Islam sangnat penting. Akidah adalah bagian dari ajaran Islam yang mengatur cara berkeyakinan. Pusatnya aialah keyakinan kepada Tuhan. Akidah merupakan fondasi ajaran Islam secara keseluruhan, di atas akidah itulah keseluruhan ajaran Islam berdiri dan didirikan.


PERKEMBANGAN METODOLOGI dan PENDEKATAN DALAM KAJIAN ISLAM
            Terdapat perkembangan yang menarik dalam kajian keislaman di Universitas-universitas di Amerika. Tidak diragukan lagi bahwa perubahan kecendrungan kajian keislaman telah mendorong berbagai upaya untuk merumuskan kembali metodologi yang lebih efektif dalam mengkaji dan menyajika fenomena keagamaan Islam. Hal yang menarik adalah bahwa dalam proses pencarian ini, partisipasi ilmuwan muslim, baik yang telah menjadi warga maupun yang khusus diundang dari negri negri Muslim, diturutsertakan. Hampir setiap universitas yang mempunyai program studi kislaman biasanya mempunyai beberapa ahli Muslim baik sebagai tenaga tetap maupun sebagai Dosen tamu. Hampir semua konferensi dan seminar yang releva dengan Islam dan negri-negri Muslim tidak akan lengkap tanpa kehadiran tokoh ilmuwan Muslim. Sebagai contoh Dr. M. Atho’ Mudzhar telah diundang oleh Standford University untuk menghadiri simposium dan memberikan kuliah serta memberikan sudut pandang hokum Islam dalam forum “Law and Society”, dan UCLA telah mengundangnya  untuk menyampaikan makalah tentang perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Menteri agama [Dr. Tarmizi Tahir] ketika berkunjung ke UCLA telah diminta oleh ketua jurusan Islamic Studies untuk memberikan ceramah singkat tentang Islam dan peranan Departemen Agama di Indonesia di depan beberapa Guru Besar, meskipun acara itu tidak direncanakan semula berhubung padatnyna acara beliau hingga harus dilakukansambil minum kopi setelah makan siang. Dr. Nurcholish Madjid juga harus mengorbankan kesibukannya di tanah air untuk member kuliah di McGill University beberapa semester.
Studi tentang Timur dengan  pendekatan pokok filologis dan sejarah berakibat pada metodologi yang berkembang dalam disiplin filologis dan sejarah banyak dann terus berperan dalam kajian keislaman hingga saat ini. Pendekaatan dan metodologi ini sering menitikberatkan penelitian naskah dan evidensi historis hingga kemudian produk yang dihasilkannya sering merupakan suatu konstruk ideal dan reprentasi komunitas lapisan atas yang tidak menggambarkan kondisi masyarakat secara umum.
Kesadaran atas hal inilah yang antara lain mendorong pengkajia Islam juga dengan mempergunakan pendekatan disiplin lain yang makin mapan pada awal abad ke-20. Yang paling menonjol adalah penggunaan disiplin sosiologi, antropologi dan etnologi dalam mengkaji masyarakat Muslim tertentu dan menghindarkan suatu kesimpulan yang menggeneralisasikan seluruh umat Islam.
Perkembangan selanjutnya dari dialog saling mengisi ini adalah timbulnya pendekatan intradisipliner, kemudian multidisipliner, baik yang dilakukan oleh peneliti individual maupun sebagai bagian dari upaya kolektif peneliti dengan latar belakang disiplin dan metodologi yang beragam. Contoh dari produk penelitian jenis terakhir ini adalah proyek penelitian yang dilakukan oleh Fazlur Rahman, ahli terkemuka pemikiran Islam dan Leonard Binder, seorang ilmuwan politik yang yang terkenal, tentang perkembangan pendidikan dan intelektalisme di negri negri Muslim. Menurut Nur A. Fadil Lubis, hampir di setiap pusat kajian keislaman di universitas amerika, contohnya, merupakan program interdepartemental yang komite guru besarnya terdiri dari para ahli terkemuka berbagai jurusan  yang fokus kajian  dan keahliannya mengenai Islam dan masyarakatnya.
Jadi, perubahan sikap dan pemahaman para pengkaji Islam dalam konteks metodologi dan pendekatan lebih bersifat dialektis melalui pergumulan keilmuwan yang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Tentunya, juga berdasarkan perkembangan penafsiran umat   Islam terhadaap sumber-sumber ajaran Islam sendiri, karena hal itu dikehendaki oleh sumber ajaran Islam yang senantiasa relevan dalam ruang dan waktu (al-lisan shalih likulli zaman wa makan)      


OBJEK STUDI ISLAM
Studi Islam adalah kajian ilmiah yanbg berkaitan dengan Islam, prosedur dalam memahami Islam secara ilmiah. Oleh karena itu yang menjadi objek studi Islam adalah ajaran Islam itu sendiri dalam berbagai aspeknya dan berbagai madzhab alirannya. Ajaran Islam tidak hanya sebatas ibadah dalam arti sempit, tetapi meliputi interaksi social kemasyarakatan.
PERKEMBANGAN STUDI ISLAM
Perkembangan studi Islam terkait erat dengan perkembangan pendidikan Islam yang membahas kurikulum dan kelembagaannya baik di dunia Islam, dunia barat, maupun di Indonesia sendiri .
1.      Studi Islam di Dunia Islam
Menurut catatan sejarah, ada empat perguruan tinggi yang disebut-sebut sebagai kiblat bagi pengembangan studi Islam di dunia Muslim. Pertama, Madrasah Nizhamiyah di Nisyafur. Madrasah ini dibangun oleh Nizham al-Mulkuntuk al-Juwani, tokoh Asy’ariah, da sekaligus guru besar di madrasah ini selama tiga dekade hingga wafatnya. Madarasah ini terdiri dari tiga bagian inti, gedung madrasah, masjid dan perpustakaan. Madrasah ini memiliki beberapa staf, yaitu seorang guru besar yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengajaran, seorang ahli Al-Qur’an, ahli hadis, dan pengurus perpustakaan, yang bertanggung jawab atas tugasnya masinbng-masing.
Kedua, madrasah di Baghdad beridiri tahun 455/1063 yang dibangaun oleh khalifah al-Makmun(813-833 M) yang dilengkapi dengan erpustakaan termasyir, Bayt al-Hikmah. Berbeda dengan madrasah Nizzamiyah di Nisyafur, di Baghdad tidak memiliki masjid. Sebagai madrasah terbesar zamannya, madrasah ini diajar oleh para guru besar yang memiliki reputasi tinggi, seperti Abu Ishaq al-Syirazi,al-Kiya al-Harasi, dan al-Ghazali yang tercatat sebagai  pemikir terbesar dengan sebutan Imam al-Ghazali dan pengaruhnya cukup kuat di timur.
Ketiga, Universitas Al-Azhar di Kairo, mesir ini tidak terlepas dari eksistensi Abbasiah-Syiah yang pengaruh kekuatan politiknya mulai melemah. Disinilah wilayah-wilayah kekuasaan daulat Abasiyah segera bangkit di Tunis.
Keempat, Universitas Cordova, pemerintah Abdurrahman I dipandang sebagai tonggak kemajuan ilmu dan kebudayaan di Cordova. Sejarah mencatat bahwa Aelhoud dari Bath (Inggris) belajar di Cordova pada tahun 1120 M yang mendalami geometri, aljabar dan matematika.
2.      Studi Islam di Indonesia
Perkembangan studi Islam di Indonesia dapat dilihat dari perkembangan lembaga pendidikan mulai dari istem pendidikan langgar, system pesantren, system pendidikan di kerajaan-kerajaan Islam, hingga munculnya kelas. Pendidikan pesantren dan mdrasah sangat menonjol dalam studi Islam di Indonesia.
Di samping pesantren, perguruan tinggi Islam tentu menjadi sebuah lembaga aling diminati untuk Studi Islam secara komprehensif. Perguruan tinggi Islam di Indonesia, seperti STAIN, IAIN, dan UIN, dapat dijadikan rujukan bagi pengembangan studi Islam.
Lembaga pendidikan tinggi Islam tersebut, secara formal, baru direalisasikan oleh pemerintah pada tahun 1950 di Yogyakarta.
Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, orientasi kelembagaan dan kurikulum perguruan tinggi Islam tersebut mengalami berbagai inovasi. Tetapi, inovasi tersebut belum diimbangi oleh ketersediaan dosen ahli dalam bidang ilmunya.


[1] Jujun S. Suriasumantri, Filsafat ilmu:sebuah pengentar popular, (Jakarta:Pustaka Sinar Harapan,1993)hlm.328
[2] Jamali Sahrodi,Metodologi Studi Islam:Menelusuri Historis Kajian Islam ala Saarjana Orintalis,(Bandung:Pustaka Setia,2008)hlm.69
[3] Supiana, Metodlogi Studi Islam, (Jakarta,2009)hlm.2

Islam Itu Bersih Broo

Islam itu sangat mencintai kdamaian dan kebersihan. Dan Allah menyukai orang-orang yang mensucikan (membersihkan) dirinya hal ini tersirat pada surah Al-Baqarah ayat 222 :

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

Rasulullah juga menganjurkan umatnya untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya. Hal ini terlihat dari hadist hadist dibawah ini :

·         “Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan senang kepada kemurahan hati, dermawan dan senang kepada kedermawanan. Karena itu bersihkanlah halaman rumahmu dan jangan meniru-niru orang-orang Yahudi.” (HR. Tirmidzi).
·    
     Suatu keharusan atas tiap orang muslim mandi dan memakai wewangian serta gosok gigi pada hari Jum'at. (HR. Ahmad).

·         Fitrah manusia ada lima yaitu dikhitan (disunat), mencukur rambut kemaluan, menggunting (merapikan) kumis, memotong kuku (kuku tangan dan kaki) serta mencabuti bulu ketiak. (HR. Bukhari).
·          
B   Barangsiapa tidur dan tangannya masih berbau atau masih ada bekas makanan dan tidak dicucinya lalu terkena sedikit gangguan penyakit kulit maka janganlah menyalahkan kecuali dirinya sendiri. (HR. Ibnu Hibban dan Abu Dawud)

·         Malaikat jibril terus-menerus berpesan agar aku menggosok gigi (bersiwak) sehingga aku khawatir gigi-gigiku tanggal dan aku ompong tanpa gigi. (HR. Ath-Thahawi)

·         Siapa yang mengenakan pakaian hendaklah dengan yang bersih. (HR. Ath-Thahawi).

           Islam adalah agama komprehensif (kaffah). Ajarannya menyentuh segala aspek kehidupan. Termasuk di dalamnya tentang kebersihan. Tidak ada agama yang mengajarkan secara detil tentang kehidupan manusia kecuali Islam
Dalam Islam, kebersihan memiliki tempat yang sangat penting dalam ajarannya, hingga Rasulullah saw bersabda “Ath-Thuhur syathrul Iman” (kesucian itu adalah sebagian dari iman). Bahkan dalam kitab-kitab fiqih pun, para ulama selalu menempatkan “Bab Thaharah” (Bab tentang kesucian) pada bab pertama dalam kitab-kitab mereka.
Soo bagi yang merasa umat Islam mari sama sama menjaga kebersihan diri kita dan lingungan kita . . ok..

5 Cara Ampuh Mengobati Hati

"Obat hati ada 5 perkaranya , yang pertama baca Qur'an dan Maknanya , yang kedua Sholat malam dirikanlah, yang ketiga Berkumpullah dengan orang Shaeh, yang keempat perbanyaklah berpuasa. yang kelima Zikir malam perpanjanglah, moga-moga gusti Allah mengampuni..". Syair lagu dari Opick ini sangat luar biasa untuk direnungkan, nah disini kita akan mencoba mebahasnya secara satu persatu.

1. Baca Qur'an dan maknanya :
Seperti yang kita ketahui Al-Qur'an itu adalah As-Syifa yang artinya penyembuh atau yang menyembuhkan. Al-Qur'an dapat membuat tentram hati seseorang yang membacanya.
Menurut penafsiran Ibnu al-Qayyim, salah satu fungsi al-Qur’an adalah syifa’, dan itu mencakup keseluruhan al-Qur’an dan bukan salah satu ayat atau salah satu surat dari al-Qur’an. Objek syifa’ al-Qur’an adalah psikis manusia dan fisik manusia, sedangkan objek formalnya adalah manusia yang beriman. Gangguan kejiwaan menurut Ibnu al-Qayyim adalah dosa dan maksiat, yaitu dosa sosial dan spiritual, dosa psikis dan fisik, yang semua itu berdampak pada gangguan psikis, jasmani, sosial masyarakat, dan spiritual. Penyebabnya adalah ketidak taatan kepada Allah, sehingga hati menjadi sakit dan berakibat ke seluruh aspek kehidupan individu yang menderita sakit. Dari aspek ilmu psikologi, terapi yang ditawarkan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah merupakan terapi psiko-religius. Psiko-religius merupakan salah satu pendekatan terapi dalam penyembuhan gangguan kejiwaan berdasarkan paham keagamaan dan ajaran-ajarannya. Terapi ini bisa dilakukan oleh pemuka agama, guru agama, atau penderita gangguan kejiwaan didampingi oleh orang yang ahli agama dan mengajarkannya ataupun mencari sendiri dengan mempelajari dan mengamalkan ajaran agamanya dengan serius dan benar. Terapi ini bersifat reedukatif dan suportif yang tujuannya menguatkan daya tahan mental, mempertahankan kontrol diri, memperkuat keseimbangan (penyeseuaian diri), menyesuaikan diri kembali, memodifikasikan tujuan dan menggunakan potensi yang ada.

2. Sholat Malam Diirkanlah.
Pada keheningan malam,disaat orang tertidur lelap kita khusyuk bersimpuh kepadanya.saat itulah kita akan merasa dekat denganNYA.saat itulah kita sadar bahwa hanya Dia lah tempat bergantungnya kita.dengan begitu,kita lebih kukuh untuk mengahadapi segala peliknya hidup.
Shalat tahajjud yang disertai niat ikhlas, khusyu, tepat waktu dan terus menerus akan menghindarkan stress, memperbaiki system imun, dan menghindarkan dari infeksi dan kanker, sedangkan shalat tahajjud yang tidak disertai niat yang iklas, tidak khuyu, tidak tepat waktu dan tidak terus menerus dapat menimbulkan stress, menimbulkan rasa sakir dan penyakit, memperburuk system imun, dan rentan terkena infeksi dan kanker.

3.Berkumpullah dengan orang Shaleh
Seseorang jika selalu berteman dekat dengan orang-orang yang shaleh pasti akan merasa nyaman dengan tingkah laku temannya tersebut dan sedikit banyaknya pasti akan meniru perilaku sahabatnya tersebut..

Ada banyak hikmah yang didapatkan dengan sering duduk berbaur dalam lautan manusia yang berzikir dan menuntut ilmu.  Inilah yang akan kita dapati dengan menghadiri majelis kebanggaan Allah dan malaikat-Nya itu.

Pertama, ilmu dan pengetahuan kita semakin bertambah. Hal yang tidak bisa dimungkiri adalah sering kali masalah menghimpit kita dan sulit menemukan cara menyikapi dan penyelesaiannya. Boleh jadi lantaran keterbatasan ilmu dan pengetahuan kita. Dengan hadir di majelis ilmu dan zikir, berarti ada upaya pengayaan informasi dan ilmu.

Kedua, iman terjaga dan bertambah kuat. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal." (QS al-Anfal [8]: 2).

Ketiga, tumbuh kecintaan kepada ulama. Rasul bersabda, "Siapa yang memuliakan ulama, kalian memuliakanku dan siapa yang memuliakanku, Allah muliakan dengan surga-Nya."

Keempat, cara paling jitu menghancurkan keangkuhan diri. Saat menegakkan kepala ke atas, melihat para ustaz, bukankah artinya kita mau mendengar dan melihat siapa yang di atas kita.

Ketika merintih dalam doa, maknanya supaya keluhan kita didengar. Itu artinya kita kecil, bodoh dan teramat banyak kekurangan. Karenanya, duduk di majelis zikir dan ilmu, pada gilirannya mampu membekap kesombongan kita.

Kelima, berkumpul dengan orang saleh. Insya Allah, mereka yang hadir di majelis zikir atau ilmu adalah para perindu, pemburu kasih sayang, dan rida Allah. Mereka adalah orang-orang yang ingin hidupnya bermakna dan bahagia dunia akhirat. Nabi SAW bersabda, "Saat orang-orang saleh berkumpul dan menyebut Allah, malaikat mengepakkan sayapnya dan menaungi mereka dengan untaian doa: "Ya Allah rahmati mereka dan ampuni mereka." (dikutip dari http://www.republika.co.id)

4. Perbanyaklah Berpuasa 
Sudah diakui oleh Dokter manapun bahwa dengan berpuasa tubuh seseorang akan sehat. dengan tubuh yang sehat maka pikiran tentunya akan sehat jua, dengan pikiran sehat kita pasti berpikir dengan jernih dan menyelesaikan masalah dengan tenang. soo dengan berpuasa juga dapat menenangkan hati.
Beberapa ahli dari negara-negara Barat dan Timur telah meneliti dan membuktikan tentang manfaat puasa. Tiga orang ahli dari Barat yang non-Muslim telah mengemukakan pendapat mereka tentang faedah puasa.
Ketiga orang ahli tersebut adalah Allan Cott M.D., seorang ahli dari Amerika, Dr. Yuri Nikolayev Direktur bagian diet pada Rumah Sakit Jiwa Moskow, dan Alvenia M. Fulton, Direktur Lembaga Makanan Sehat “Fultonia” di Amerika.
Allan Cott, M.D., telah menghimpun hasil pengamatan dan penelitian para ilmuwan berbagai negara, lalu menghimpunnya dalam sebuah buku Why Fast yang mengalami 17 kali cetak ulang dalam tempo sewindu. Di buku itu, Allan Cott, M.D. membeberkan berbagai hikmah puasa, antara lain : merasa lebih baik secara fisik dan mental, melihat dan merasa lebih muda, membersihkan badan, menurunkan tekanan darah dan kadar lemak, lebih mampu mengendalikan seks, membuat badan sehat dengan sendirinnya, mengendorkan ketegangan jiwa, menajamkan fungsi indrawi, memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri, memperlambat proses penuaan

5.Zikir malam perpanjanglah
Zikir adllah penentram jiwa, dan merupakan ibadah yang paling mudah juga .. dengan berzdikir yang khusyu' hati seseorang akan merasa damai . Allah Berfirman : ".“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Arra’du :28)"

luar biasa kan lagu opick yang satu ne. lagu-lagu seperti ini yang seharusnya dikonsumsi oleh para masyarakat tapi diamalkan juga lagunya y .. ok 

Cara Membuat Tulisan Bahasa Arab Pada laptop/komputer

Assalamu’alaykum..
Sekedar info buat temen-temen. Buat temen-temen yang bingung gimana caranya ngetik tulisan bahasa arab di laptop atau komputernya ana kasih tau ne caranya.
Buat yang pakai windows 7 caranya gampang kok,, gk perlu pake install-instal software segala cukup melakukan setinggan pada control panelnya.
begini caranya :
1.      Buka menu Start
2.      Klik control panel
3.      Kemudian pilih CLOCK LANGUANGE AND REGION. (klik yang “change keyboard or other input methods)   
      Kemudian klik keyboard and languange.

  
1.      Nah disitu akan muncul pilihan Change keyboard, klik change keyboard kemudian Akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini. 





 

1.      Klik pilihan “Add” pada kotak general seperti yang ada pada gambar diatas, kemudian akan muncul beberapa option bahasa, pilihlah yang Arabic Saudi Arabia .
1.      Klik keyboard dan pilihlah yang “101” kemudian ok.

1.      Nah sekarang laptop kamu bias digunakan mengetik dengan Bahasa Arab… tapi jangan lupa sebelum mengetik did Microsoft office ganti dulu pilihan pengetikan bahasa Arabnya dengan cara menekan tombol Shif+alt..

Sekian semoga bermanfaat….






Share

Total Tayangan Halaman

About this blog

Hidup Akan Terasa Lebih Indah Bila Dihiasi Dengan Senyuman ...
:)

(Putra El-Hilal)

About Me

SMS Gratis Di Sini

kirim

Tab

Konten tab 1 ( srcipt/kode anda )
Konten tab 2 ( script/kode anda )
KOnten tab 3 (script/kode anda)

Followers

Contributors

Search This Blog